Sebanyak 1.230 Pohon Ditanam di Kompleks Embung Sebligo Desa Lerep



APEL BERSAMA: Personel Polres Semarang, Kodim 0714/ Salatiga, LDII Kabupaten Semarang, Pemkab Semarang, dan Pemerintah Desa Lerep serta tokoh pemuda dan masyarakat berfoto bersama dalam apel bersama sebelum tanam 1.230 pohon di kompleks Embung Sebligo Desa Lerep, Ungaran Barat, 

UNGARAN - Sebanyak 1.230 pohon tanaman tegakan ditanam di kompleks Embung Sebligo Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (3/3/24) pagi. Jenis pohon yang ditanam yaitu Tabebuya 300 batang,

Petai (30), Jambu Biji (100), dan Sengon (800). Kegiatan tersebut diikuti Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Semarang sebagai penggerak kegiatan bersama TNI dan Polri untuk Program Kelestarian Lingkungan di Kompleks Embung Sebligo.

Ketua LDII Kabupaten Semarang, Kismanto mengatakan, pihaknya melakukan acara di Desa Lerep untuk mendukung konservasi karena jalur hijau, mendukung program desa wisata dan ekonomi kreatif, serta

mendukung program pemberdayaan masyarakat desa.

''LDII berupaya berkontribusi di bidang lingkungan dan sumber daya. Lalu menjalin sinergisitas dan kolaborasi ke segenap pihak serta kerja sama yang baik. Terima kasih atas semua dukungan dari para stakeholders atas suksesnya acara ini,'' tuturnya.

Menurut Kismanto, ribuan bibit pohon itu berasal dari bantuan Cabang III Dinas Kehutanan Jateng.

Hadir dalam kesempatan itu, Kapolres Semarang AKBP Ahmad Oka Mahendra, Ketua LDII Kabupaten Semarang Kismanto, Kades Lerep Sumariyadi, personel TNI AD dari Koramil Ungaran dan Kodim 0714/ Salatiga, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Cabang III Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ketua Senkom / Sentra Komunikasi Mitra Polri Kabupaten Semarang, Kepala Desa Lerep, para pejabat, para tokoh agama, para tokoh masyarakat, semua saling bekerja sama berkontribusi untuk bangsa.

Menurut Kismanto, tujuan penanaman pohon itu untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, meningkatkan ketahanan pangan, berkontribusi untuk bangsa, menjalin kerja sama yang baik, rukun, dan kompak, serta mengurangi bencana karena hutan gundul. ''Ini juga untuk mengantisipasi kekeringan, dan antisipasi banjir karena air tidak terserap,'' imbuhnya. ()