
Pemerintah Desa Lerep Gandeng Universitas Negeri Semarang dalam Sosialisasi dan Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis Ketahanan Pangan
Lerep, 25 Juni 2025 – Pemerintah Desa Lerep menggelar kegiatan Sosialisasi Tim Penyusun Program Gerbang Lentera (Gerakan Membangun Lerep Sejahtera) dan Penggalian Potensi Desa Tahun 2025 di Balai Desa Lerep. Acara penting ini turut dihadiri oleh narasumber akademisi dari Universitas Negeri Semarang, Dr. Nanik Sri Utaminingsih, SE, ME, MSI, AKt., yang memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya studi kelayakan bisnis dalam pengembangan ekonomi desa.
Dalam sambutannya, Dr. Nanik menjelaskan bahwa studi kelayakan bisnis menjadi landasan strategis untuk memandu pemerintah desa dalam implementasi kebijakan alokasi dana Desa sebagai penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Desa (BumDes), khususnya dalam sektor ketahanan pangan.
“Kelayakan bisnis tidak hanya berbicara soal untung rugi, tapi juga tentang keberlanjutan dan dampaknya terhadap kesejahteraan warga. Desa harus punya pijakan yang kuat sebelum memulai usaha,” ujar beliau.
Sebagai bentuk konkret komitmen terhadap program ini, Pemerintah Desa Lerep bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang dalam menyusun dokumen studi kelayakan bisnis yang fokus pada pengembangan usaha di sektor ketahanan pangan.
Sosialisasi Tahap 2 dan Penetapan Potensi Unggulan
Sosialisasi tahap kedua telah dilaksanakan pada hari Senin, 25 Juni 2025 dengan agenda utama penetapan potensi unggulan desa yang akan menjadi fokus dalam penyusunan studi kelayakan bisnis. Hasil kegiatan ini menetapkan tiga bidang usaha potensial yang akan dikaji lebih lanjut, yaitu:
-
Budidaya perikanan Gurami
-
Pertanian Edamame
-
Pertanian Jagung
Penetapan ini dilakukan berdasarkan diskusi partisipatif antara tim penyusun, pemerintah desa, dan masyarakat. Kesepakatan akhir disetujui secara bersama oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengurus BumDes, dan tokoh masyarakat Desa Lerep.
Kepala Desa Lerep menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan seluruh pihak dalam proses ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dunia akademik untuk membangun desa yang mandiri dan tangguh.
“Kami percaya, dengan pendampingan dari pihak kampus dan semangat gotong royong warga, Lerep bisa menjadi desa percontohan dalam pengelolaan Dana Desa yang produktif dan berkelanjutan,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Desa Lerep dalam mewujudkan tata kelola pembangunan desa yang berbasis potensi lokal, ilmiah, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.