Pemandian

LEREP – Kepala Desa dan Perangkat Desa Lerep menerima kunjungan study banding dari Kecamatan Tulung, Kab. Klaten. Sebanyak 80 orang yang terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa dan TP-PKK Desa Sekecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Rabu (4/9) kunjungan tersebut disambut baik oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa Lerep, serta tak lupa pula kehadiran para tamu disambut dengan tari caping dan angklung yang dimainkan oleh pemuda-pemudi desa lerep.

Dalam diskusi studi banding yang dilaksanakan di Ruang serba guna Desa Lerep tersebut, Tim Kepala Desa, Perangkat Desa, dan TP-PKK Desa Se-Kecamatan Tulung, Kab. Klaten menyampaikan maksud dan tujuan dari studi banding ini adalah dalam rangka membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan manajerial bagi pokdarwis dan pengembangan wisata, BUMDes dengan adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka pemahaman dan cara berpikir para kepala desa wisata bahwa pengembangan desa wisata tidak hanya menggantungkan bantuan dari pemerintah. Pola belajar yang mudah adalah dengan mencontoh, pelajaran dari desa yang dikunjungi.

Dalam sesi dialog dengan kepala Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Sumaryadi ST, mengungkapkan pengelolaan desa wisata yang dikelola secara baik dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting dalam pegelolaannya seperti aspek sumber daya manusia, keuangan, material, pengelolaan dan aspek pasar, seperti embung sebligo yang ada di lerep nantinya dapat menjadi pendapatan desa, karena pada saat ini embung sebligo masih dalam tahap penyelesaian renovasi. Pengelolaan wisata di desa kami ini dibawah BUMDesa dengan system manajemen perusahaan yang didalamnya terdapat kelompok-kelompok usaha termasuk wisata dan usaha lainnya. Untuk itu kami terus mengembangkan potensi wisata dengan menambah wahana-wahana baru yang unik dan mebangun fasilitas pendukungnya sehingga akan semakin menarik minat wisatawan. Semua desa pasti memiliki potensi, tinggal bagaimana kita mengelolanya,’’imbuhnya

Selanjutnya, sesi dialog dengan direktur BUMDes, Suratni SH, mengungkapkan dimana kegiatan ini selain sebagai sarana silaturahmi dan saling sharing antar BUMDes di Kabupaten Semarang juga dapat membuka wawasan para peserta dalam mengelola dan mengembangkan potesi wisata daerah masing-masing. Dimana embung sebligo kini dikelola oleh BUMDes dan BUMDes harus dikelola secara professional dan mandiri sehingga diperlukan orang-orang yang memiliki kompetensi untuk mengelolanya, satu hal yang penting dalam pengelolaan BUMDes yakni dalam proses pengelolaan BUMDes amat dibutuhkan suatu pengelolaan dan pelaporan yang transparan bagi pemerintah dan masyarakat,’’imbuhnya

Setelah disukusi selesai dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, dan TP-PKK Desa Se-Kecamatan Tulung, Kab. Klaten kepada Kepala Desa Lerep serta melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi BPS 3R yaitu Tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recyle (TPS3R) di kawasan wisata merupakan system pengelolaan dan teknologi pengolahan sampah yang dimaksudkan sebagai solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan dampak yang ditimbulkannya khususnya di kawasan wisata. Melalui TPS3R ini tidak hanya persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang dapat dikurangi, namun juga dihasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah tersebut. Dan embung sebligo yang berada di lereng gunung ugaran, semula embung hanya difungsikan untuk irigasi sawah dan perkebunan namun karena banyak orang yang berkunjung untuk berfoto sehingga dijadikan tempat wisata. Panorama asri menjadi sajian areal embung sebligo, pepohonan yang hijau tumbuh menjulang tanpa haling, bahkan tepat di atas embung terdapat gudang kopi peninggalan Belanda. Di embung sebligo juga terdapat gazebo, penyewaan perahu karet, dan alat untuk memancing sehingga membuat para wisatawan betah untuk berkunjung.