Belajar Makanan Olahan, PKK-Dekranasda Kabupaten Sabua Raijua NTT Kunjungi Desa Lerep

UNGARAN - Tim Penggerak (TP) PKK dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur mengunjungi Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (9/11/2023) pagi. Rombongan yang dipimpin  Ketua TP PKK/ Dekranasda Kabupaten Sabu Raijua, Dra Marthina Raga Lay MSi tersebut, diterima oleh Wakil Ketua II TP PKK/ Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Semarang Wahyuningsih Jarot Supriyoto, Kepala Desa Lerep Sumariyadi ST, Camat Ungaran Barat Gunadi, PKK Desa Lerep, perangkat Desa Lerep, dan Pokdarwis Desa Wisata Lerep.

Kepala Desa Lerep Sumariyadi ST menerima kunjungan rombongan PKK-Dekranasda Kabupaten Sabu Raijua NTT yang dipimpin Ketua TP PKK Sabu Raijua Dra Marthina Raga Lay MSi, Kamis (9/11/2023).

Fotografer : Ahsanul Ahsan

Marthina Raga Lay yang merupakan istri Bupati Sabu Raijua itu menjelaskan, pihaknya ingin belajar mengolah makanan yang sehat untuk menurunkan angka stunting di daerahnya dan mengangkat potensi SDM. ‘’Di daerah kami banyak potensi. Ada lontar. Kami dikenal pulau seribu lontar. Lontar ada nira. Disadap diolah jadi gula cair dan kristal. Kandungan glukosa rendah. Sehingga anak-anak yang kurang gizi dan orang tua yang sakit bisa minum itu,’’ kata Marthina. Dijelaskan, di Sabu Raijua hanya berpenduduk 97.000 jiwa yang tersebar di 63 desa/ kelurahan. ‘’Kami ingin meningkatkan SDM masyarakat Sabu Raijua,’’ tuturnya.

Selain itu, Marthina menjelaskan, kerajinan di Sabu Raijua ada tenun ikat yang berpotensi menjadi souvenir. ‘’Kami ingin belajar di Kabupaten Semarang ini untuk kami adopsi ke daerah kami. Baik tentang  aneka olahan makanan maupun kerajinan,’’ kata dia. Marthina dalam kunjungan tersebut didampingi tim Sabu Raijua meliputi Merriyanti Djami SE (Wakil Ketua TP PKK/Dekranasda), Santriani Luhi (Kabid Pemberdayaan/Sekretaris TP PKK), Dagerlyn Lay Rihi, SKM (Kadis Sosial P3A/Ketua Pokja 2), Dorce Dina (Pokja 2), Jublina Wila (Ketua Pokja 3), Drh Yani Telnoni (Ketua Pokja 4), Artho Bule Logo (Sekretaris Dekranasda), Neltjie Weo (Bendahara Dekranasda), dan Juven Taek (Kabid Wirausaha Baru Dekranasda).

Wakil Ketua II TP PKK Kabupaten Semarang, Wahyuningsih Jarot Supriyoto mengatakan, di Kabupaten Semarang banyak sekali aneka makanan olahan tradisional, kerajinan, belasan kelompok perajin batik, dan objek-objek wisata.

Kepala Desa Lerep, Sumariyadi mengatakan, pihaknya merasa tersanjung bisa menerima kunjungan dari Sabu Raijua NTT itu. ‘’Kami konsentrasi di desa wisata serta peran PKK Lerep. Di Desa Lerep ada budaya iriban, yakni melestarikan sumber air. Budaya ini bisa memberi penghasilan masyarakat. Sebab, iriban juga menjadi daya tarik wisata,’’ kata Sumariyadi. Dikatakan, dalam iriban makanan disajikan. Digabungkan dengan budaya dan suasana. ‘’Desa Wisata Lerep juga membuat pasar kuliner. Aneka makanan tradisional. Kami bangun untuk menjawab tantangan di mana Ketika hasil pertanian melimpah, harga jatuh. Ini yang harus kita pikirkan solusinya. Dan di Desa Wisata Lerep, semua hasil olahan makanan dan pertanian dijual di sini,’’ kata Sumariyadi.

Di Desa Wisata Lerep, ada paket wisata. Ada outbound cara bercocok tanam padi, ada embung, kuliner, pasar jajanan desa, kelompok seni, dan homestay.  ‘’Kami juga membuka kerja sama dengan Trans Jateng, bagaimana anak-anak sekolah dengan mudah bisa ke Desa Lerep menggunakan bus Trans,’’ ucap dia.

Dijelaskan Sumariyadi, di Desa Lerep setiap bukan ada famtrip kunjungan 20 hingga 25 rombongan. Ini menjadi market yang bagus memasarkan hasil-hasil pertanian dan produk makanan warga. ‘’Apa yang diolah oleh warga kami, semua terserap terjual. Kami juga ada Dusun Karangbolo sentra oleh-oleh peyek tumpi, peyek kacang, keripik tempe, dan lain-lain. Potensi susu sapi di Lerep juga besar. Ada produk sabun susu, yogurt dll. Jualnya ke mana? Kita paketkan ke desa wisata,’’ tandas dia. Hasil kopi khas Desa Lerep juga potensial memasok kafe-kafe dan warung kopi di Kabupaten Semarang. ‘’Lerep punya kopi unggulan, disebut kopi Nangka karena aromanya seperti Nangka,’’ imbuh Kades Lerep Sumariyadi.

Seusai pertemuan di Balai Desa Lerep tersebut, rombongan Sabu Raijua bersama rombongan PKK Kabupaten Semarang mengunjungi sejumlah objek wisata dan sentra kerajinan, di antaranya objek wisata Bukit Cinta Muncul dan kerajinan enceng gondok di Tuntang.  (KIM)